Burung Cekakak australia (Todirhamphus sanctus), burung yang masuk dalam kelompok Raja-udang ini merupakan burung migrant dari Australia yang rutin ke Jawa pada pertengahan tahun. Bisa dibilang burung ini umum bermigrasi hingga ke Malaysia. Di saat pandemi corona beberapa bulan ini memang memaksa kita untuk tetap tinggal di rumah. Menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Keberuntungan bagi saya yang didatangi jenis burung migrant dari Australia ini. Mungkin menjadi catatan pertama burung ini bermain di kebun belakang rumah kami. Video ini diambil ditengah pandemi covid-19 dari teras rumah menggunakan Smartphone Xiaomi redminote4 dan spotting scope #kowatsn4 dengan metode #phonescoping.
Suara yang terdengar adalah suara burung Kerak kerbau atau yang dikenal dengan nama Jalak Kebau peliharaan tetangga.
0 Comments
Cekakak Belukar (Halcyon smyrnensis), salah satu dari sekian banyak jenis burung dari kelompok Rajaudang yang dapat ditemukan di Indonesia. Video ini merupakan video pertama dan satu-satunya untuk catatan Cekakak Belukar di Yogyakarta. Video ini saya rekam tanggal 24 Juli 2017 di Laguna Trisik, Kulon Progo, Yogyakarta menggunakan kamera Smartphone android Xiaomi Redminote4 yang saya sambungkan dengan Monokuler Kowa TSN-4. Metode tersebut disebut dengan nama Phonescoping, kombinasi antara Handphone dengan Spotting Scope (Monokuler). Sebutan nama Desa Ramah Burung tentunya bukan asal membuat sebutan atau memberikan predikat sebagai desa ramah burung. Desa Jatimulyo telah memantapkan sebagai desa yang melindungi keanekaragaman hayati yang tersimpan di kawasan itu. Dengan Peraturan Desa yang mereka terbitkan kini berbagai jenis burung dapat dengan mudah dijumpai di pelosok desa Jatimulyo kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo. Salah satunya adalah Cekakak Jawa Halcyon cyanoventris atau Javan Kingfisher. Burung yang memiliki daerah sebaran Jawa hingga Bali ini cukup mudah dijumpai di desa tersebut. Terlebih lagi kalau sedang masuk musim berbiak. Beberapa waktu yang lalu, atau sekitar satu bulan yang lalu saya masih memiliki kesempatan mengabadikan burung dengan paruh merah merona itu ketika sedang sibuk megantar makanan ke sarangnya. Memberi makan anak yang mungkin saja sudah beberapa hari menetas dari telurnya. Dengan kamera Nikon 1 V2 dan lensa nikon tele 70-200 mm f/2.8 pinjaman dari Om Yuyun Yanwar saya berhasil mengabadikan beberapa momen indukan burung endemik ini ke dalam beberapa frame. Alkhamdulillah,. Kepuasan sendiri adalah ketika menyaksikan dan berhasil mengabadikan salah satu kekayaan hayati indonesia. |
AuthorMengumpulkan dokumentasi kekayaan alam liar indonesia seperti halnya mengumpulkan kepingan puzzle yang tercecer. Archives
November 2021
Categories
All
|