Yogyakarta - Desa Jatimulyo Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo di Yogyakarta telah ditasbihkan sebagai Dea Ramah Burung. Hal ini tidak tanpa alasan. Desa ini telah menerapkan sebuah Perdes yang mengatur tentang pemanfaatan sumber daya alam di desa tersebut yang ramah lingkungan. Perindungan Flora dan Fauna menjadi salah satu misi desa tersebut.
Semenjak Perdes diberlakukan di tahun 2014, sampai saat ini kondisi perburungan di desa tersebut terus mengalami perbaikan. Burung-burung terbang hidup bebas tanpa merasa ketakutan akan ditangkap dan dikandangkan. Seperti yang ada di dalam video di bawah ini. Hanya dengan menaruh buah pisang di pekarangan rumah burung akan datang dengan sendirinya. Ini saya bilang cara mudah memelihara burung langsung di habitatnya.
0 Comments
Yogyakarta - Mengamati burung hantu umumnya itu ya malam hari. Kalau ngamati burung hanti siang hari itu istimewa. Ya, dua tahun lalu (2017) saya dan beberapa teman-teman berhasil mengamati Beluk Jampuk (Bubo sumatranus) atau biasa disebut Barred-eagle OWl itu langsung di habitatnya pada siang hari.
Pengamatan langsung di habitatnya di Desa Jatimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta yang masuk dalam bentang alam perbukitan menoreh. Oke, langsung saja lihat videonya ya,. Jangan lupa SUBSCRIBE YAAAA,. .Dimana bumi dipijak disitulah burung kulihat,. hehehe,.. mekso!!
Seperti biasa, masuk kawasan pesisir harus menyiapkan Spotting Scope dan kamera. Berharap ada sesuatu yang bisa didigiscoping. Alkhamdulillah, baru jalan beberapa meter sekitar 8 individu Cerek Jawa (Charadrius javanicus) terbang menghindar dari pantauan saya dan kawan-kawan. Ada beberpa individu yang ternyata masih berembunyi dibalik tanaman mangrove di lahan bekas tambak garam. Tanpa menunggu lama, pasang kamera pada adapter yang sudah terpasang di spotting scope. Berikut beberapa foto dari cerek jawa yang berhasil terdokumentasikan. Semua dengan metode digiscoping.
Ada yang sudah pernah dengar atau bahkan pernah mampir ke suatu tempat dengan nama Erek-erek Jungle Park?
Ya, nama ini memang belum se-terkenal Kawah Ijen yang berada di atasnya. Tapi jangan salah, meskipun tempat ini tidak setenar kawah ijen di telinga orang indonesia, tempat ini saat ini menjadi perbincangan para pelancong dari eropa dan asia terutama mereka pelancong yang menggandrungi burung-burung endemik Indonesia. Erek-erek jungle park menyimpan keanekaragaman jenis burung yang cukup banyak. Jenis burung endemik yang hanya ada di Jawa Timur hanya bisa dan paling mudah dijumpai di tempat ini. Burung itu adalah Puyuh Gonggong Biasa Arborophila orientalis atau White-faced Partridge, atau Gray-breasted Partridge.
Adalah Samsuri atau Sam, penggiat ekowisata di Banyuwangi yang menemukan lokasi ini yang kemudian mencoba mengembangkan lokasi ini menjadi kawasan Edu-ecotourism sebagai salah satu cara untuk penyelamatan dan konservasi keanekaragaman hayati di kawasan Ijen.
Dari upayanya menjaga kawasan ini, beberapa rombongan pengamat burung baik Nasional maupun Internasional telah datang kawasan ini dan secara tidak langsung juga turut mempromosikan kawasan ini sebagai habitat penting bagi burung endemik jawa yang kian terancam punah ini.
Saya, alkhamdulillah sudah dua kali berkunjung ke Erek-erek jungle park untuk melihat si primadona itu dan juga membantu Sam dan Tim untuk pengembangan lokasi ini. Harapannya kedepan pengunjung yang datang ke erek-erek tidak hanya belajar tentang burung tapi bisa belajar hal lain terkait keanekaragaman hayati yang ada di lokasi tersebut.
VIDEO dapat dilihat di bawah ini
|
AuthorMengumpulkan dokumentasi kekayaan alam liar indonesia seperti halnya mengumpulkan kepingan puzzle yang tercecer. Archives
November 2021
Categories
All
|