Burung alap-alap sapi dengan nama ilmiah Falco moluccensis ini merupakan jenis alap-alap yang hanya ditemukan di Indonesia. Disebut juga dengan nama Moluccan Kestrel. Tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari dataran rendah hingga puncak gunung. Saya kerap menjumpai jenis ini di dataran rendah. Di Yogyakarta saya menjumpai burung ini di wilayah pesisir hingga kawasan Merapi. Nah,. untuk yang ada di postingan ini saya peroleh fotonya di Pulau Masakambing di Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pulau yang seberanarnya lebih dekat ke sulawesi daripada ke Pulau Jawa. Burung ini saya foto tanggal 22 Maret 2021. Waktu saya menemukan dan mendokumentasikan individu ini kebetulan sedang memangsa burung kecil. Hanya saja waktu itu cukup kesulitan mengetahui jenis burung apa yan sedang dimangsanya.
0 Comments
Video ini merupakan dokumentasi Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) dari Lereng Selatan Gunung Merapi. Perjumpaan dengan elang jawa ini pada saat melakukan pengamatan burung di Gunung Merapi di tahun 2014 silam. #photooftheday hari ini adalah Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) yang saya foto di tahun 2014 di habitatnya langsung. Foto ini saya ambil pada saat induk elang jawa sedang mengerami telurnya.
Elang jawa akan mengerami telurnya secara bergantian dengan porsi individu betina lebih banyak. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) sebuah masterpiece dari Allah SWT yang begitu gagah dan kharismatik. Mungkin saking gagahnya maka para pencetus hadirnya simbol negara, Garuda Pancasila, yang akhirnya memilih elang jawa sebagai simbol negara republik indonesia karena kemiripannya. Dan, pada tahun 1993 elang jawa ditetapkan sebagai satwa nasional simbol negara republik indonesia. Foto ini bisa dibilang dokumentasi pertama saya untuk jenis ini. Banyak cerita yang megikuti hadirnya foto ini sampai bisa saya bagi dengan kalian-kalian semua. Saya dan rombongan termasuk senior fotografer wildlife bang Riza Marlon dan Willy Ekariyono berangkat sebelum subuh naik ke ketinggian 1500 mdpl di gunung salak. Pokoknya penuh perjuangan. Jalanan yang tidak semestinya, dengkul ketemu dagu itu sudah pasti. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam lebih akhirnya sampai juga di lokasi dan langsung set alat-alat. Apa yang akan kalian ucapkan ketika lihat anakan sang Garuda di dalam sarangnya sedang menunggu kedua induknya datang membawa mangsanya? Waktu itu saya langsung berucap syukur karena masih bisa menyaksikannya langsun di hutan tropis yang ada di pulau jawa. Saya berharap, dan semoga kalian juga ikut berdoa, saya selalu berharap bahwa burung elang yang hanya ada di pulau jawa ini akan tetap lestari sehingga ke depan anak cucu kita masih bisa melihatnya langsung di alam liar. Tidak sekedar mendengar cerita akan kegagahannya dan melihatnya di foto maupun video.
Elang Brontok atau Nisaetus cirrhatus (sebelumnya Spizaetus) merupakan jenis elang dari genus Nisaetus yang tersebar luas di Asia. Di Indonesia sendiri dapat ditemukan mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali serta pulau-pulau kecil di kawasan sunda besar. Merupakan jenis elang yang dilindungi berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Populasinya di alam saat ini bisa dibilang terus mengalami tekanan dari perburuan dan berkurangnya hutan alami sebagai habitatnya. Perburuan untuk perdagangan juga terus saja terjadi. Meskipun perbuatan itu melanggar hukum. Mengabadikannya langsung di alam menjadi kepuasan sendiri bagi saya. Apalagi burung pemangsa atau raptor merupakan komunitas burung yang paling saya suka diantara ribuan jenis burung yang ada di Indonesia. Foto-foto ini saya dokumentasikan dengan metode #phonescoping, perpaduan antara smartphone dengan spotting scope (monokuler) sebagai penyambung lensanya.
|
AuthorMengumpulkan dokumentasi kekayaan alam liar indonesia seperti halnya mengumpulkan kepingan puzzle yang tercecer. Archives
November 2021
Categories
All
|